Handphone di bantal bergetar. Siapa yang berani telfon jam segini? Apa dia tidak tahu sopan santun? Apa dia tidak tahu ini sangat mengganggu?
"Hallo, siapa ini? Kenapa telfon malam-malam begini? Gak tau sopan santun banget si." aku marah-marah tidak karuan malah sepertinya aku yang tidak punya sopan santun.
"Happy Birthday to You... Happy Birthday to You...Happy Birthday... Happy Birthday... Happy Birthday to You...." suara manis perempuan bernyanyi.
Kok ada ya orang ganggu malam-malam begini malah nyanyi tidak jelas. Tiba-tiba aku teringat bahwa besok aku ulang tahun. Seperti linglung aku tidak mengingat ulang tahunku sendiri. Kemudian telfonnya dimatikan sebelum aku mengucapkan terimakasih.
"Hallo... Hallo." agak teriak karena ingin mengucapkan terimakasih tetapi telfonnya sudah mati dahulu.
Aku coba telfon lagi namun nomor itu sudah tidak aktif lagi. Menyesal, itu yang aku rasakan seketika itu. Aku sudah marah-marah karena telah diganggu namun ternyata orang itu cuma mau mengucapkan selamat ulang tahun. Dalam hati terus bertanya-tanya siapa orang misterius itu. Aku langsung saja simpan nomor itu didalam hpku dengan nama Mysterious Girl.
Setiap hari aku selalu mencoba menghubungi nomor itu tapi tetap saja tidak aktif, bahkan belakangan ini nomor itu tidak terdaftar.
Sudah 2 bulan sejak Mysterious Girl mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Aku akan mencoba lagi hari ini.
"tuutttt... tuuttt..." bunyi pertanda nomor bisa dihubungi. Aku teriak sekencang-kencangnya, aku merasa seperti terbang, aku peluk setiap orang yang lewat, aku cium mereka, aku kunyah telinganya. Ah tapi itu semua cuma ada di film-film. Aku cuma merasa sangat senang, dalam hati grin emoticon .
"Hallo"
Ah suara manis yang sangat kurindu akhirnya bisa kudengar kembali.
"Hallo" balasku datar, namun dalam hati sangat bergelora.
"Maaf, siapa ya?"
Loh kok dia yang tanya ini siapa?
"Harusnya aku yang tanya begitu."
"Kenapa begitu?"
"Kamu yang dulu ngucapin ulang tahun ke aku kan?"
"Siapa? Aku? Mana mungkin aku ngucapin ulang tahun ke orang yang sama sekali tidak kukenal?"
"Tapi nomor ini..." belum selesai aku bicara sudah dipotong.
"Nomor apa?"
"Ah tidak. Sebenarnya kamu siapa sih?" dengan kecewa kutanyakan saja siapa dia frown emoticon .
"Mutia."
"Mutia? Nama lengkapmu siapa?" Mutia? Apakah mungkin dia ini?
"Mutia Afiati"
"Tia!"
"Loh kok teriak sih?"
Karena kaget aku teriak sejadinya. Teriakanku juga membuat Mutia/Tia kaget. Aku sempat mendengar kekagetannya yang sangat lucu. Tia ini orang yang aku suka sejak kelas 2 SMA namun aku tak bisa mengungkapkan rasaku terhadapnya. Dia selalu menghindar dariku. aku sendiri tidak tahu kenapa dia begitu. Dan sekarang aku baru bisa berbicara dengannya walaupun hanya lewat telfon.
[bersambung]
0 conments:
Post a Comment