Monday, 21 July 2014

Subuh Di Puncak Kenikmatan


Hembusan angin yang menambah lelap tidurmu
Suara adzan yang tak pernah ada dalam tidurmu
Segerombol syaitan yang memelukmu erat-erat
Mendudukimu sehingga kau tak mampu bangkit
Menutup telingamu agar tak terganggu tidurmu
Dan kau berfikir syaitan sayang padamu?
Tahukah engkau mereka kesepian?
Jika kau tahu, kau akan menemani mereka?
Jika kau temani mereka, kau akan ikut ke neraka?
Jika kau ikut ke neraka, kau baru menyesal
Karena kau kekal di dalamnya
Karena kau akan menjadi bahan bakarnya
Karena kau akan menjadi penghiasnya
Karena itu... 
Musuhilah mereka
Jauhilah mereka
Abaikanlah mereka
Jika kau tak mau menyesal nanti
Mulailah dengan subuhmu
Dan Puncak kenikmatan akan menyertaimu kelak
Di Surga-Nya

Wednesday, 16 July 2014

Telaga Ranjeng




Assalamu’alaikum
Apa kabar? Pastinya baik dong.. buktinya bisa baca postingan Hasbi =)







Kali ini Aku akan berbagi cerita waktu ke Telaga Ranjeng, Kabupaten Brebes untuk pertama kali. Saat itu hari Sabtu bulan Desember 2013, tepatnya pada saat-saat waktu luang di sekolah karena ujian semester sudah selesai.
                Saat itu sekitar jam 09.00 wib saya masih berada di sekolah. Aku, Hamzah, Tio, Imam, ke empat cowo kece ini ternyata punya pemikiran yang sama, yaitu BOSAAAANNN ga ada kerjaan di sekolah sementara siswa yang lain ada yang main musik, olah raga, dll. Sedangkan kami cuma duduk mainan HP yang satu SMS pun tak masuk ke HP kami =) .
 Akhirnya aku dan Tio memutuskan untuk pulang. Namun baru 100 meter keluar dari gerbang sekolah, aku berhenti dan Tio bertanya padaku: “Pimen Bi? Bisane mandeg?” artinya kanapa Bi? Kenapa berhenti? Aku: “Meng Ranjeng yuh Ti.” Atau ke Ranjeng Yuk. Tio tanpa basa basi langsung mengiyakan tawaranku. Kemudian aku tanya padanya bawa HP yang kameranya bagus ga? Dia ga bawa, bahkan ga punya HP yang kameranya bagus haha. Ide bagus pun muncul dari pikiran pendekku hehe. Imam, kamera Hpnya kan bagus. Back to school buat jemput Imam, Hamzah juga seklian di ajak, saranku ke Tio. Niat utamanya si biar bisa foto-foto pakai camera bagus hihi.
Langsung saja kupanggil mereka berdua dan langsung ku ungkapkan rencana Aku dan Tio. Coba tebak ekspresi mereka... Wajah Girang haha. Sip, niatku berhasil biar foto-foto ehehh. Langsung deh keluar area sekolah, aku boncengin Hamzah dan Iman di boncengin Tio.
Go to Hasbi’s Home.
Rumahku, Dk. Ratna Ds. Sigedong Kec . Bumijawa Kab. Tegal 52466, hehe kenapa kerumahku dulu? Iya, karena Telaga Ranjeng itu kalo dari sekolahku melewati desaku dulu. Jadi, mampir dulu lah kan Imam belum pernah ke rumahku. Katanya Imam pengen main ke rumahku dari dulu, maklum lah desaku kan desa Indah. Tak jarang juga bisa lihat Samudra Diatas Awan dan ada Pulau yang indah, Pulau G. Ciremai.
Di rumahku ga lama-lama karena udah cukup siang. Aku Cuma ambil uang buat beli bensin nanti di jalan. Yang sangat aku lupakan adalah tidak membawa bekal makanan. Aduuuh sudah pasti bakal kelaparan nanti. Baru kuingat harus bawa bekal setelah perjalanan 3 KM. Kenapa harus bawa bekal? Karena di sana kata Omku ga ada yang jual makanan. Ya sudahlah, toh Cuma ga makan beberapa jam =) .
Cuzz kita langsung meluncur ke selatan (arah Ranjeng memang ke selatan) dan kita harus naik bukit dulu. Sebelum bukit kita melewati desa Kalipedes, nama desa yang unik. Kalinya pun belum pernah aku cicipin mana yang pedesnya heheh.
Untuk sampai ke bukit itu, subhanallah nanjaknya ga karu-karuan gaes. Begitu sampai puncak nih, jalannya turun lagi. Kalau aku bisa mungkin akan kubuat terowongan aja biar Gokil haha. Oh iya gaes, dari kami berempat, ga ada yang pernah ke Ranjeng sebelumnya. Jadi rasa ga punya malu harus di tegakkan setegak-tegaknya, buat tanya di jalan =) . Maklum, kami kan anggota KCKP (komunitas cowo kece pemalu) haha sebenernya engga juga si. Cuma kadang malu-maluin hehe.
Pokoknya saran aku nih, kalo ada persimpangan jalan kalo belum tau mending tanya. Dari pada nyasar dan ga balik lagi? Di sini orangnya ramah-ramah tenang aja (promosi warga sendiri). Setelah masuk desa Gir Klanceng/Igir Klanceng, baru kita akan memasuki hutan pinus yang cukup lebat dengan trek jalan yang sudah mulai rusak. Ati-ati gaes, bagian bawah motor bisa mentok ke batu, kadang juga jalan berlumpur. Setelah melewati hutan yang cukup gelap, terbitlah terang hehe maksudnya hutannya udah mulai terbuka dan pikiran jadi lebih terang. 
setelah melewati hutan yang gelap
Sekitar jalan ada perkebunan para petani. Kebanyakan mereka menanam kentang. Ketangnya nih gaes, gede-gede. Jos banget buat di bikin keripik kentang haha (efek lapar jadi ngomongin makanan). Setelah jalan agak menurun, ada pertigaan, kita ambil yang kanan yaitu jalan dari cor-coran semen an kerikil.
Nah di jalan inilah aku menemukan Bunga Edelweis Jawa. Pada tau ga bunga Edelweis? Haha (ngledek) ga tau? Tanya deh sama yang tau!! Haha. Bunga Edelweis itu bunga di lindungi. Konon setelah di petik, bunga itu ga layu apalagi busuk. Ciyee Edelweis. Menurut Wikipedia gini nih, Edelweiss jawa (Javanese edelweiss) adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Nusantara.
Lanjut ke jalan, setelah sampai di akhir jalan cor-coran, kita harus ambil arah kiri. Beloknya agak putar balik. Jalanan di depan lebih sulit gaes, konsentrasi. Tapi buat kami konsentrasi adalah hal yang paling sulit. Kenapa? Kami suka bercanda banget gaes hehe. Dalam keadaan apapun, suka maupun duka, kenyang atau lapar, We Always Happy =) . Kembali ke jalan, di sini cukup lama nih perjalanan. Pokoknya total dari rumahku ke Ranjeng itu satu jam lebih lah.
Akhirnya kami mengakhiri mimpi buruk berkendara di jalan yang mirip sungai kering. Ada jalan aspal gaes, walaupun jelek =) . Dan 200 meter melewati jalan aspal kami sampai di surga. Surga dunia maksudnya heheh. Kebun teh super luas. Sumpah gaes keren banget. Aku sempat berfikir untuk camping di situ. Istirahat dulu, lemesin tangan yang udah super pegel. 100 meter dari kami berhenti sudah ada desa. Tapi kami belum tau Ranjeng udah deket atau masih jauh. Setelah lebih fresh kami lanjuti perjalanan melewati desa itu yang lupa namanya desa apa. Tanya deh di situ Ranjeng dimana? Kata orang yang kami tanya si masih kesana lagi terus mentok, belok kanan. Oke cekitdot. Terimakasih pak =) .
Kebun Teh
Sampai pertigaan, mentok. Belok kanan deh. Naik. Turun. Berliku. SAMPAIIII YEEE (ih lebay). Udah parkir motor, masuk gerbang ada orang yang jaga roti. Loh ngapai tuh orang jaga roti? Ternyata orang yang mengunjungi Ranjeng dapat memberi makan ikan-ikan disana dengan roti itu. Tapi aku ga beli. Tujuan aku kesitu ingin lihat Telaga, bukan memberi makan ikan.
ini penampakan Telag Ranjeng gaes
ini pelaku yang nyuci kaki dan kena marah hahah
Di pinggir telaga ada rumput yang mengapung. Kalau musim panas rumput itu bisa menahan beban kita. Kita bisa berjalan-jalan di atas rumput tersebut. Tapi jangan sekali-kali mencoba di musim hujan ya gaes kalo ga mau berenang sama ikan yang gedenya segede paha orang. Maaf-maaf nih, bukannya aku suka liatin paha loh ya haha. Cuma liat paha kalo di tivi orag main bola. Kadang kan pahanya kelihatan hehe. Tapi bener, ikannya segede paha. Ada ikan lele dan ikan mas. Konon ikannya ga boleh dimakan. Nanti kena sial. Tapi menurutku ya ga boleh di makan biar ga habis aja :/ .
Ranjeng
Puas-puasin deh kita foto-foto di situ. Terus nanti di sekolah di pamerin ke temen lain biar iri haha. Ada yang lucu namun menakutkan nih. Pas mau pulang kan kita berempat cuci kaki di pinggiran telaga. Eh orang yang jaga roti marah-marah ga jelas. Katanya nanti pulangnya kita bakal celaka, Na’udzubillah. Ga tau maksud orang itu apaan. Kami ma sebagai anak yang baik hati dan suka menabung nurut aja. Tapi sebelumnya kaki tetep di bersihin ya, kan mau pakai sepatu. Kemudian kami keluar dari area telaga dan lewat di depan bapak-bapak yang marah tadi dengan tatapan sinis heh.
Kebun Teh
Langsung deh kami naik motor dan kembali ke desa di atas. Buat beli bensin hehe. Iya di sana kita Cuma beli bensin dan keripik singkong seharga seribu rupiah masing-masing beli satu haha jaman susah ga bawa duit banyak juga. Sehabis keripik kami telan bulat-bulat haha kami berencana kembali foto-foto ria di kebun teh yang tadi. Kembali ke kebun teh aku bersyukur banget karena kebun tehnya belum pergi (eh stres nih). Karena lapar menyerang perut kami dan penghuninya (cacing perut) mulai nonjok-nonjok usus kami, pulanglah kami untuk makan-makan hehe. Di depan masih ada jalan yang lebih bisa dikatakan sungai kering yang harus kami lewati di tangah-tengah musibah yang sedang menimpa kami, LAPAR. Kuncinya biar lancar lewat jalan itu ya sabar dan ikhlas hehe.
di Jalan yang ada Edelweisnya. My Pose is jelekkk


Sampainya di jalan yang ada bunga Edelweisnya kami berhenti lagi. Istirahat. Lanjutkan!!! Karena di jalan ini nanjak banget gaes. Naik motor aja ngos-ngosan haha. Dan berlama-lama kemudian kami sampai juga di desa Gir Klanceng/Igir Klanceng. Bersyukur banget hati ini bisa selamat dari situ. Emang ada apa di situ? Ada jalan rusak haha. Melihat wajah Tio sepertinya DIA MULAI LAPAR... Mulai laparr, mulai laparr. “Ngebut aja yuk” Tio mengajak aku untuk lebih cepat lagi. Ayok, aku jawab setuju.

Hamzah-Tio-Imam
Skip>Skip kami udah sampai di rumahku. Ternyata ibu udah masak aja, banyak pula. Terimakasih Ibu :’) . Jam 14.00 wib baru deh mulai makan. Aha laparnya. Ternyata mereka lebih lapar, mereka bertiga makannya banyak gaes ahahah. Setelah makan-makan dan aku copy foto dari HP Imam, mereka bertiga pulang ke rumah masing-masing. Aku nganterin Imam. Dan Tio nganterin Hamzah.
Gitu ceritanya gaes, pertama kalinya aku ke Telaga Ranjeng. Ternyata ga jauh dari rumahku ada tempat indah yang wajib di kunjungi. Oh iya, Telaga ranjeng juga deket sama tempat wisata lainnya yaitu Kali Gua. Ada berbagai outbond dan ada wisata kebun teh serta Gua Jepang.
Sekian gaes, tengkiu yang udah baca post aku dan jangan sungkan ninggalin jejak di sini.

Wassalamu’alaikum

Monday, 14 July 2014

Pendakian Gunung Slamet 17 Agustus 2013 via Guci

Ketika aku bermimpi untuk berada di atas awan suatu hari nanti. INILAH IMPIAN YANG AKU WUJUDKAN..




Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Gimana sobat kabarnya? Puasa lancar kan? :)
Kali ini saya akan meceritakan pengalaman saya waktu mendaki gunung untuk pertama kalinya dalam hidup saya. Langsung saja CekItDot...


Saat itu setelah Lebaran, Tanggal 12 Agustus 2013. Biasa lah anak muda seneng nongkrong, walaupun di rumah temen :D . Aku dan temen2 lagi bercanda membahas masalah film "5cm". dan ujung2nya ada yang punya pemikiran buat 17-an di Puncak Gunung seperti dalam film tersebut. kemudian candaan ini menjadi lebih serius dan merencanakan pendakian Gunung. Gunung Slamet adalah Gunung yang berada di belakang desa kami. iya, 17- di Puncak Slamet kayaknya keren deh. mulai deh aku bertanya2 pada guruku. Guruku ini dulunya Mapala di salah satu Universitas di Jakarta. setelah tanya2 banyak, aku cari2 info juga di Internet. ternyata gitu mendaki gunung ya.. baru tahu aku.. :/

Dan pada H-1 semua temen yang udah ada rencana naik bareng GAGAL TOTAL :( . ada yang ga di izinin orang tua lah, ada acara di rumahnya lah, ada yang kecelakaan lah. aku berfikir PUPUS sudah kesempatan naik Gunungku untuk pertama kali.... and I'm so saaaaaddddddd haha lebay

Ternyata Allah berkehendak lain, sore hari aku dapat kabar dari temen Desa sebelah... tik tok tik tok.
mereka ada rombongan naik Gunung YEEEE girang bukan main hehe.

Akan tetapi, mereka mau naik jam 9 pagi dari Pos Guci (kawasan Taman Wisata Air Panas Guci, Kab. Tegal) :( . Kenapa aku sedih???? karena aku tidak boleh ikut naik kalo ga Sholat Jum'at dulu (Ayahku bilang begitu) AH SUDAHLAH.. mungkin ini takdirku untuk tidak naik gunung tahun ini. Namun kabar gembira kembali datang padaku, ada satu senior yang mau menemaniku naik gunung dan berngkatnya Ba'da Jum'at. ye ye ye ye ye kali ini melebihi girang yang tadi hehe. Kemudian aku pulang dan langsung membeli logistik untuk bekal nanti.

tik tok tik tok

13.00 wib ba'da Jum'at, 16 Agustus 2013
Meluncur ke Pos Guci  - setelah setengah jam aku mengendarai motorku bersama O'os, begitu panggilan seniorku itu, aku tiba di pertigaan Tuwel untuk menambah satu lagi penumpang di motorku yang sedehana itu. Bertiga di motor di jalan menanjak ga ada ampun untuk sampai ke Guci hakhhh. Temenku yang naik dari Tuwel ini tidak ikut mendaki, tapi aku mau menitipkan motor di rumahnya haha.

14.30 wib
Start Pendakian - jalur pendakian Pos Guci terletak di sebelah selatan Bumi Perkemahan Guci. begitu sampai di lokasi Start, tanpa istirahat kami berdua langsung melakukan pendakian. ternyata ada banyak sekali rombongan pendaki pada saat itu. Aku baru tahu kalo Gunung Slamet ini banyak sekali peminatnya.

Perjalanan dari Start ke Pos 1 Pondok Pinus memakan waktu tidak sampai satu jam. Waktu segitu karena Bang O'os ngajaknya jalan Ekstra cepat dan sungguh bikin ngos ngosan. Trek dari Start ke Pos 1 ini jalan berbatu seperti jalan yang pernah di bangun kemudian rusak. sepanjang jalan di tumbuhi semak dan dominasi pohon Pinus. Di Pos 1 pun masih lebat pohon pinus, makanya namanya Pos Pondok Pinus. Pos Pondok Pinus berada di ketinggian 1587 mdpl. Kami bertemu rombongan yang sudah duduk dari Adiwerna, masih daerah Tegal di Pos 1, mereka berbagi biskuit dan rokok pada kami, namun karena aku ga ngrokok jadi ya makan biskuitnya aja hehe.

Pos Pondok Pinus ke Pos Cemara (1954 mdpl) - Kami pun ga istirahat lama karena kami mengejar rombongan kami sekitar 11 orang yang Start tadi jam 09.00 wib.

Setengah dari perjalanan Pos 1 ke Pos 2 masih di tumbuhi Pohon Pinus, baru setelah itu sudah mulai hutan lebat yang pohonnya banyak di tumbuhi Lumut. Perjalanan ini tidak memakan waktu lama karena jalurnya ga terlalu sulit dibanding jalur batu dari Start tadi.

Setelah sampai di Pos 2 kami hanya berhenti sejenak untuk mengatur nafas dan lansung meluncur ke Luar Angkasa, eh ke Pos 3 maksudnya hehe. Eh bentar, Pos Cemara ini di tandai dengan adanya satu pohon besar tumbang di tengah2.

Pos Cemara ke Pos Pondok Pasang (2129 mdpl) - Kondisi Geografis dari Pos 2 ke Pos 3 tidak terlalu menanjak dan merupaka trek terpendek. Hutan masih lebat dan sesekali terdengar suara hewan liar. Tak lama berjalan kami sudah sampai di Pos 3 Pondok Pasang yang di tandai ada bekas pohon besar pernah ada, cukup luas untuk Camp di situ. Duduk sebentar dan lanjut lagi menuju Pos 4.

Pos Pondok Pasang ke Pos Kemaktus (2587) - setengah perjalanan dari Pos 3 ke Pos 4 masih hutan lebat, namun setelahnya hutan sudah mulai terbuka dan sudah mulai harus merunduk sesekali. Ini adalah Trek terpanjang. Seringkali saya di bohong bang O'os "sak cuil maning anjog Bi" artinya sedikit lagi sampai Bi. hehe.. namun kalimat itu sering sekali dia ucapkan. Ternyata itu trik untuk mengelabui pendaki pemula agar tetap semangat haha. Setelah terlalu banyak kebohongan, akhirnya sampai juga di Pos Kemetus mungkin sekitar jam 5 sore. Karena dari Start ga liat jam si hehe. Di Pos 4 kami beristirahat cukup lama.

Oh iya, sepanjang jalan, aku sering meminta ke bang O'os untuk beristirahat, itu sebabnya kalo di Pos cuma istirahat sebentar hehe Peace...

Po Kemetus ke Pos Pondok Cantigi (2852 mdpl) - dari sini mulai banyak debu vulkanik, harus jalan merunduk, banyak pohon tumbang, ekstra nanjak. Di antara Pos 4 dan Pos 5 ini ada satu Pos bayangan bernama Pos Edelweis. Konon dulu banyak Bunga Edelweis tumbuh di sekitar pos itu. Satu pertanyaan dalam benakku saat itu "EDELWEIS ITU APA YA?" hakhhhh pertanyaan itu terjawab setelah sampai di Pos 5 hehe.

Lanjuut, Akhirnya kami berdua bertemu rombongan kami yang berangkat lebih awal tepat 30 meter sebelum Pos 5 "Alhamdulillah" dan sampai di Pos 5 bersama-sama tepat jam 6 Sore. yeeeee :)

Karena tadi belum sholat Ashar, aku dan Noval, anggota rombongan 1 Sholat berjamaah maghrib dan sekaligus meng Qodlo' sholat Ashar. Karena airnya minim, jadi kami sholat dengan Tayamum :) . Setelah itu kami makan malam. Makanan sederhana yang kami bawa dari rumah dan tak lupa ngopinya dong hehe. Tapi sebelum makan, kita semua mendirikan tenda dulu ya.

Setelah sholat Isya dan ngobrol2 tentang perjalanan tadi. Rombongan 1 ada yang muntah2 mungkin karena umur masih seusia anak SMP haha dia ga kuat mungkin... Trus aku cerita gini "Bang O'os itu kayak ga punya nyawa, dia jalannya cepet banget namun ga pernah ninggalin aku, padahal kalo aku di tinggalin aku bersyukur banget. karena dia selalu memaksaku untuk jaln cepet terus. Ga tau apa aku ini Newbie hehe. Setiap beberapa menit aku selalu minta untuk istirahat namun bang O'os selalu memaksa untuk jalan terus. Dan ga ketinggalan dia juga sering banget bohongin aku, katanya udah deket padahal beuuhhh jauh banget hahaa...

Dan Tidooooorr........ tapi ga lama bangun lagi, tidur lagi bangun lagi,, ga kuat dinginnya. Akhirnya aku memutuskan untuk ngeteh sama senior lain deket api unggun dan ternyata lebih hangat. Sambil makan biskuit juga. Dan lucunya ada yang bawa jajanan Lebaran beserta Toplesnya haha, maklum waktu itu baru seminggu setelah Lebaran, jadi makanan di rumah masih banyak. Lumayan, lebih irit duit yang harusnya buat beli Logistik.

17 Agustus 2013 04.00 wib
Terdengar suara untuk bangunin yang lain, aku terbangun dan siap Summit Attack dan Upacara 17-an di Puncak sana. Siap2 dulu, pakai sepatu, ambil sebotol kopi, ambil senter. Cap Cuss Let's Summit..
Treknya batuan terjal mudah lepas, oksigen tipis, angin yang sangat kenceng wuzzzzz semakin memperlambat langkahkudan aku mulai tertinggal oleh rombonganku dan rombongan lainnya. Ah Sudahlah ngopi dulu sebentar... happ semangat tiba2 bertambah 2 kali lipat :) langsung mengejar yang lain.

17 Agustus 2013 06.00 wib
sampailah kami di Puncak Slamet, puncak ini bukan Top Puncaknya. Top Puncak ada di bagian tenggara sana, sekitar satu setengah jam dari sini. tapi tak apalah yang penting PUNCAK hahhaha.

Setengah jam berfotoria kami pun melakukan Upacara 17 Agustus 2013 di Puncak Tertinggi Jawa Tengah, Tertinggi kedua Jawa, Puncak Slamet.

Kepada Sang Saka Merah Putih, Hormaat Gerak. . . saat kudengar suara itu tubuh ini mulai merinding karena untuk pertama kali seorang HASBI mendaki gunung, untuk pertama kali seorang HASBI upacara di Puncak gunung, HASBI yang waktu kecil sering dilarang main ke tempat2 asing bisa berdiri di tanah tertinggi Jawa Tengah mengalahkan teman2ku yang waktu kecil udah main kemana2 dan ironisnya pas udah 18 tahun ga boleh main ke Gunung weeeekkkkk :P

beberapa detik setelah Upacara
















Satu mimpiku telah terwujud, Menjadi Seorang Pendaki.



Inilah langkah awalku untuk selalu mengagumi setiap keindahan. Seperti Mengagumimu haha

Let's Summit
Tak lama di puncak kamipun turun. Inilah saatnya untuk Berlari sekenceng2nya hehe. Judulnya Lari Turun Gunung.

Setelah sampai Camp/Pos 5 kami langsung siap2 turun. Setelah siap semua, ga langsung turun.. tapi duduk dulu bercanda sekitar satu jam-an lah hakhh :/ . Baru setelah itu, kami membentuk 2 rombongan, Rombongan 1 untuk anak muda, dan Rombongan 2 untuk yang senior hehe. Anaku muda berangkat meluncur turun duluan dan tak memperdulikan yang tua2. :) kaki udah pegel, lecet, tetep aja turunnya sambil lari. Sebenarnya ini bahaya, karena kalau hilang keseimbangan bisa saja jatuh nabrak pohon, ke semak2, ke jurang, ke duri, Ke hatimu Ceilahh.. namun karena paksaan teman2 ya udah ikut aja lari. Kadang berhenti untuk sekedar mengatur napas atau memetik buah dari semak2 untuk di makan. Tanaman Favoritku waktu naik Gunung Slamet ya tanaman semaca Asem yang rasanya super asem, kalo makan kebanyakan gigi bisa sensitif :) tapi tanaman itu bisa membuat semangat Jreng lagi karena ASEMnya itu hehe.

17 Agustus 2013 13.30 wib - Sampai juga di Guci. Nungguin yang lain dan nunggu jemputan dari temen(yang kemaren aku nitip motor, Namanya AQSOL cie Aqsol). Sambil nunggu, aku ngobrol dengan orang yang sampai detik ini tidak aku kenal, dia dari Bogor. Naik lewat Jalur Gambuhan, tendanya kebanjiaran, kehabisan Air, turun lewat Jalur Guci, ninngalin rombongannya biar bisa cepet minum di Guci haha Ironis. saya ikut bersedih bang :)

17 Agustus 2013 14.00 - Jemputanku datang, Aqsol nongol :) yes pulang. mau pamer foto di atas awan ke temen yang ga jadi naik gunung bareng :P

Itulah ceritaku saat pertama kali Mendaki Gunung yang membuat aku menjadi kecanduan untuk mendaki.

Dan Akhirnya sudah saatnya aku mewujudkan mimpi2ku yang lain..

Jadi kesimpulannya, selalu ada jalan untuk melakukan hal baik. Hal baik kali ini mengagumi keindahan ciptaan Allah dan mencintai Penciptanya.

maaf2 kata kalo ada yang salah :D

Wassalam... :)
luvne.com luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com.com